Kabar Rossi

Menunggu Kabar dari Rossi

Bachtiar Yusuf
Rabu, 8 Agustus 2012 14:15 wib
Valentino Rossi.(foto:IST)
Valentino Rossi.(foto:IST)
Valentino Rossi diisukan bakal mengakhiri sepakterjangnya di Ducati akhir musim ini. Yang menarik, Rossi dikait-kaitkan dengan Yamaha, tim yang ditinggalkannya ketika memastikan pergi ke Ducati, 2011 lalu. 

Rumor kepindahan Rossi sejurus dengan buruknya torehan prestasi The Doctor, julukan Rossi, di Ducati. Apalagi Rossi kerap mengutarakan kekecewaannya terhadap tunggangannya, Desmosedici, sejak awal dia bergabung. 

Rossi menemukan kenyataan bahwa impiannya saat meninggalkan Yamaha ternyata tidak seindah yang dia bayangkan. Tantangan yang semula dianggap menarik, perlahan berubah menjadi pemicu rasa frustrasi. Salah satu alasan yang sering diungkapkannya ialah, bagian depan motor, yang tidak sesuai harapan. Akibatnya, Rossi kesulitan mengejar pembalap-pembalap macam Casey Stoner, Jorge Lorenzo, dan Dani Pedrosa, yang silih berganti merajai podium. 

Ducati bukan duduk manis mendengar rengekan juara MotoGP tujuh kali itu. Evaluasi dan pengembangan terus diupayakan, agar Rossi nyaman dan bisa kembali melesat di barisan depan. Sayang, meski Ducati GP12 sudah mengganti sasis karbon yang dituding menjadi biang masalah understeer, dengan kerangka alumunium, Rossi masih tercecer di posisi delapan. 

Satu-satunya podium musim ini dia raih di GP Prancis, dengan tampil sebagai runner-up di belakang Jorge Lorenzo. Di luar itu, Rossi terpaksa gigit jari. Akhir Juli lalu, di MotoGP Laguna Seca, Rossi bahkan tergelincir. Padahal dia sedang tidak berduel dengan rider lain. Ini membuatnya kecewa. Maklum saja, sebulan menjelang seri Amerika Serikat itu, Ducati gembar-gembor bakal memberikan perubahan radikal pada motor. 

“Saya kehilangan kendali di bagian depan, begitu saya memutuskan untuk melakukan rem dan saya sangat terkejut, karena saya membalap dengan kecepatan yang pelan,” ujar Rossi yang kemudian juga mengeluhkan soal cengkeraman ban.“Sangat menyesakkan, sebab kami mengalami banyak masalah ini sepanjang pekan tapi kami tidak mampu memperbaikinya,” tambah Rossi. 

Fakta itu membuat anggapan bahwa Rossi tidak cocok dengan tunggangan Ducati sulit dibantah. Secara implisit, Casey Stoner, pembalap Honda yang sebelumnya akrab dengan Desmosedici mengamini bahwa gaya membalap Rossi tidak cocok dengan Ducati.Dalam satu kesempatan, Stoner berujar bahwa sasis karbon yang dianggap menyulitkan bagi Rossi untuk menaklukan Ducati, sebenarnya bukan masalah. Bahkan saat Stoner masih di Ducati, dia juga pernah menggunakan sasis alumunium, namun hasilnya justru menjadi buruk. 

Sindiran juga dialamatkan kepada Rossi oleh Stoner di awal-awal musim. Dia mengaku kagum dengan pencapaian Nicky Hayden di awal musim. Ungkapan itu secara tidak langsung, menyiratkan bahwa Hayden pun sebenarnya tidak masalah dengan tunggangannya. Lalu kenapa Rossi justru kacau-balau?

Dewi Fortuna memang seolah enggan berdampingan lagi dengan Rossi. Selama bergabung dengan Ducati sejak musim MotoGP 2011, nama besar Rossi seolah menyusut, lantaran dia jarang naik ke podium, bahkan kerap tercecer di luar 5 besar. 

Setelah hampir 2 tahun sejak kepergiannya dari Yamaha, kini Rossi dikabarkan akan kembali ke tim berlambang Garpu Tala itu. Rossi belum secara tegas memastikan rumor itu, namun indikasinya semakin kuat. 

Lorenzo mengungkapkan bahwa tim sempat berbicara kepadanya mengenai kemungkinan Rossi kembali ke Yamaha, menggantikan Ben Spies yang sudah mengumumkan tidak akan lagi bersama Yamaha musim depan.

“Ini pasti fantastis buat media. Bagi saya tidak masalah, saya hanya akan fokus ke balapan dan memenangkan lomba.Saya tidak peduli siapa partner saya,” kata Lorenzo yang menambahkan Yamaha bisa semakin kuat dan merajai podium bila come back-nya Rossi terwujud. 

Yamaha bisa menjadi ajang pembuktian Rossi bahwa dirinya belum habis, seperti anggapan sejumlah pihak. Bila, musim depan Rossi kembali berjaya bersama Yamaha (jika jadi), alasan bahwa tunggangan menjadi faktor utama merosotnya prestasi The Doctor selama di Ducati bisa dimaklumi.

Namun bila di Yamaha, The Doctor tetap tak bisa tampil kompetitif di papan atas, mungkin Rossi harus mulai menerima anggapan yang menyebut masa jayanya sudah habis, itu ada benarnya.

Bersama Yamaha, Rossi memang pernah mengarungi musim-musim fantastis. Tujuh tahun menunggangi YZR-M1, sebanyak 46 podium utama direbutnya hingga menghasilkan empat gelar juara dunia di ajang MotoGP. 

Satu-satunya yang mungkin mengganjal pembalap kelahiran Urbino Italia itu ke Yamaha, ialah hubungannya yang kurang baik dengan Jorge Lorenzo. Namun belakangan, keduanya mengaku sudah memiliki hubungan yang lebih baik.Jadi, sepertinya memang tidak ada penghalang bagi pembalap 33 tahun itu segera memutuskan kembali ke Yamaha.

Bahkan sempat muncul berita heboh dari mantan pembalap Niall Mackanzie di Twitter bahwa Rossi telah menandatangani kontrak dengan Yamaha, awal Agustus ini di Amsterdam Belanda.Tapi, belakangan berita yang terlanjur dikutip berbagai media itu ternyata bohong. Twitter Mackanzie ternyata dibajak orang. 

Kabar lain dari media Italia La Gazzetta dello Sport, menyebutkan kepastian masa depan Rossi akan diumumkan Yamaha pada 15 Agustus mendatang, menjelang pra-event di Indianapolis.Menarik untuk ditunggu!

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Ads 468x60px

Followers

 
Free Website TemplatesFreethemes4all.comFree CSS TemplatesFree Joomla TemplatesFree Blogger TemplatesFree Wordpress ThemesFree Wordpress Themes TemplatesFree CSS Templates dreamweaverSEO Design